Mengapa Bisnis Saat Ini Perlu Website? (Data, Dampak, dan Konteks Digital)

Kadek Dodo

Nov. 19, 2025

blank

Saat ini hampir semua orang memulai pencarian produk atau jasa melalui internet. Sebelum membeli, mereka mengecek informasi, melihat ulasan, dan memastikan apakah sebuah bisnis terlihat terpercaya. Perilaku ini terjadi karena konsumen semakin terbiasa mengakses informasi dari smartphone setiap hari.

Dulu, media sosial dan rekomendasi sudah cukup untuk membuat bisnis terlihat. Sekarang tidak lagi. Konsumen ingin kepastian, dan mereka mencarinya di tempat yang dianggap paling resmi yaitu website.

Dengan perubahan kebiasaan yang makin digital dan data pengguna internet Indonesia yang terus naik, pertanyaan yang perlu direnungkan bukan lagi “perlu website atau tidak”, tetapi “apa yang hilang jika bisnis Anda tidak memilikinya?”.

Lanskap Digital Indonesia: Pasar Konsumen Sudah Berpindah ke Online

Indonesia kini berada pada fase digital yang jauh lebih matang. Data APJII 2025 menunjukkan bahwa 80,66% penduduk Indonesia sudah terhubung ke internet, setara 229 juta orang yang bisa diakses secara online. Angka ini bukan hanya besar, tetapi juga merata. Bahkan wilayah rural kini memiliki penetrasi 78,57%, mendekati wilayah urban di angka 82,73%.

blank
Pertumbuhan penetrasi internet Indonesia terus meningkat dari 2023 hingga 2025, mencapai 80,66% pada tahun 2025. Sumber:Survei Internet APJII 2025.

Mayoritas akses ini terjadi lewat smartphone. Pengguna menghabiskan 4–10 jam sehari untuk online, dan 83,39% di antaranya menggunakan ponsel sebagai perangkat utama. Artinya, konsumen berada di internet hampir sepanjang hari dan sangat siap mengakses informasi bisnis kapan pun mereka membutuhkannya.

Kondisi ini menciptakan pasar digital yang luas, aktif, dan terus bertumbuh. Bagi pelaku bisnis, ini berarti satu hal, pelanggan ideal Anda sudah ada di internet. Pertanyaannya, apakah mereka menemukan Anda?

Perilaku Pengguna: Orang Indonesia Selalu Mencari Informasi Sebelum Membeli

Data APJII 2025 menunjukkan bahwa mayoritas aktivitas digital masyarakat Indonesia berkaitan langsung dengan pencarian informasi. Sebagian besar pengguna mengakses internet untuk membaca berita, mencari referensi, melihat ulasan, dan memastikan keaslian sebuah layanan atau produk sebelum mengambil keputusan. Kebiasaan ini makin kuat karena hampir semua aktivitas online dilakukan melalui smartphone, 83,39% pengguna mengakses internet dari ponsel, dengan durasi pemakaian harian yang bisa mencapai 4–10 jam.

blank
Sebagian besar masyarakat Indonesia mengakses internet melalui smartphone (83,39%), menjadikannya perangkat utama dalam proses pencarian informasi. Sumber:Survei Internet APJII 2025.

Di sisi lain, aktivitas transaksi digital terus meningkat. Masyarakat makin terbiasa membeli barang, memesan jasa, hingga menghubungi pelaku usaha lewat platform digital. Artinya, proses penilaian terhadap sebuah bisnis tidak lagi terjadi di toko atau tempat usaha, tetapi telah bergeser ke internet.

Dalam pola perilaku seperti ini, website berperan sebagai sumber informasi utama yang dianggap paling resmi dan paling dapat dipercaya. Ketika calon pelanggan mencari bisnis Anda, mereka ingin menemukan informasi yang lengkap, jelas, dan aman. Jika tidak ada website, mereka cenderung ragu, atau berpindah ke kompetitor yang tampak lebih meyakinkan secara digital.

Mengapa Mempunyai Website Bukan Lagi Opsional

Perubahan perilaku konsumen dan pertumbuhan pengguna internet membuat website bukan sekadar pelengkap, tetapi fondasi kredibilitas sebuah bisnis. Berikut beberapa alasan yang paling relevan di Indonesia saat ini.

1. Website Membangun Kredibilitas dan Kepercayaan

Meningkatnya kasus penipuan online membuat konsumen jauh lebih berhati-hati. Mereka butuh bukti bahwa sebuah bisnis benar-benar ada, memiliki identitas resmi, dan dapat dipercaya. Media sosial sering dianggap rentan palsu, sedangkan website dipandang sebagai sumber informasi yang lebih stabil dan lebih aman.

Dengan memiliki website, bisnis menunjukkan keseriusan, profesionalitas, dan transparansi. Ini menjadi faktor kunci ketika calon pelanggan membandingkan Anda dengan kompetitor yang sudah memiliki kehadiran digital lebih kuat.

2. Website Adalah Aset Milik Sendiri, Bukan “Lahan Sewa”

Platform seperti Instagram, TikTok, atau marketplace sangat membantu membangun jangkauan. Namun seluruh aset digital di platform tersebut bergantung pada algoritma, aturan platform, bahkan risiko pemblokiran akun.

Website memberikan kendali penuh, mulai dari konten, data pengunjung, hingga arah pengembangan bisnis. Semua informasi tersimpan rapi dan bisa dioptimalkan untuk jangka panjang, tanpa takut tergantung pada satu platform.

3. Website Memperluas Jangkauan Pasar 24/7

Website memungkinkan calon pelanggan menemukan bisnis Anda kapan saja, bahkan ketika Anda tidak sedang aktif membalas chat. Karena perilaku pengguna internet yang aktif hingga 4–10 jam per hari, peluang mereka menemukan Anda semakin besar.

Dengan website, bisnis memiliki:

  • Informasi yang lengkap
  • Kontak yang jelas
  • Alur komunikasi yang konsisten
  • Jejak digital yang mudah ditemukan melalui Google

Ini memberi keuntungan besar untuk menarik pelanggan baru secara otomatis.

4. Website Mendukung Integrasi Bisnis Modern

Sebagian besar strategi digital marketing, Google Ads, SEO, katalog produk, sistem booking, form konsultasi, hingga tracking analytics, semuanya membutuhkan website sebagai pusat aktivitas.

Tanpa website, upaya pemasaran digital menjadi tidak optimal, sulit diukur, dan sulit berkembang.

Data yang Harus Dipahami Pemilik Bisnis

Agar bisnis dapat mengambil keputusan digital yang tepat, ada beberapa data utama dari APJII 2025 yang perlu diperhatikan. Angka-angka ini menunjukkan bagaimana perilaku konsumen Indonesia sudah berpindah ke online, dan bagaimana website menjadi fondasi utama untuk membangun kepercayaan.

  1. 80,66% Penduduk Indonesia Sudah Terhubung Internet
    Lebih dari 229 juta orang aktif online. Ini menunjukkan bahwa pasar digital bukan lagi kelompok tertentu, tetapi mayoritas masyarakat Indonesia. Bisnis yang tidak hadir secara digital akan kesulitan bersaing.
  2. 83,39% Pengguna Mengakses Internet Lewat Smartphone
    Ponsel menjadi perangkat utama untuk mencari informasi, mengecek reputasi bisnis, membaca ulasan, hingga melakukan transaksi. Website harus mobile-friendly, dan tanpa website, bisnis tidak punya “identitas resmi” untuk dilihat konsumen.
  3. Waktu Online Sangat Tinggi: 4–10 Jam Setiap Hari
    Durasi penggunaan yang panjang membuat konsumen terus-menerus berinteraksi dengan konten digital. Ini menciptakan peluang besar bagi bisnis untuk ditemukan melalui Google, artikel, atau halaman website yang informatif.
  4. Aktivitas Digital Didominasi Pencarian Informasi dan Transaksi
    Pengguna aktif membaca berita, mencari referensi, membandingkan harga, hingga berbelanja online. Website menjadi pusat informasi yang paling dipercaya, terutama ketika calon pelanggan ingin memastikan profesionalitas sebuah bisnis.
  5. Semakin Banyak Pelaku Usaha Masuk ke Ranah Digital
    Sekitar 23% pengguna internet sudah memanfaatkan internet untuk bisnis, komunikasi pelanggan, atau penjualan. Ini menunjukkan bahwa kompetisi digital meningkat. Bisnis yang tidak memiliki website akan terlihat kurang meyakinkan dibanding kompetitor yang sudah memiliki identitas digital yang jelas.

Seluruh data pada bagian ini merujuk pada Survei Penetrasi Internet dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2025 yang dirilis oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia). Laporan ini merupakan survei nasional resmi yang dilakukan melalui multistage random sampling terhadap 8.700 responden di 38 provinsi, sehingga menjadi salah satu rujukan paling akurat untuk memahami kondisi dan perilaku digital masyarakat Indonesia saat ini.

Studi Kasus Sederhana

Untuk melihat bagaimana website memengaruhi performa bisnis, berikut dua contoh situasi nyata yang sering terjadi pada UMKM dan pelaku jasa di Indonesia.

1. Bisnis Kuliner Rumahan yang Mulai Kehilangan Kepercayaan Pelanggan Baru

Sebuah usaha kuliner rumahan awalnya hanya mengandalkan Instagram untuk menerima pesanan. Di awal, responsnya cukup baik. Namun seiring waktu, semakin banyak calon pelanggan yang bertanya:

  • “Lokasinya di mana ya?”
  • “Benar ini asli? Ada websitenya?”
  • “Bisa lihat menu lengkap?”

Karena tidak memiliki website, konsumen harus menelusuri feed satu per satu untuk menemukan informasi. Banyak yang akhirnya tidak jadi memesan karena merasa kurang yakin. Setelah pemilik usaha membuat website sederhana berisi profil, menu, testimoni, dan lokasi, tingkat inquiry meningkat karena orang bisa memverifikasi usaha tersebut dengan cepat. Website memberi rasa aman, sesuatu yang sangat dibutuhkan konsumen digital saat ini.

2. Penyedia Jasa Konsultasi yang Sulit Dipercaya Tanpa Profil Resmi

Seorang konsultan independen mempromosikan jasanya lewat media sosial. Kontennya bagus, edukatif, dan cukup sering dibagikan. Namun konversi rendah. Banyak calon klien masih ragu untuk menghubungi karena tidak menemukan informasi resmi tentang portofolio, layanan, atau latar belakang profesionalnya.

Setelah membuat website yang berisi profil lengkap, daftar layanan, studi kasus, dan form konsultasi, pola interaksi berubah. Calon klien lebih cepat menghubungi karena mereka bisa melihat kredibilitas secara jelas. Website menjadi pusat reputasi yang membantu klien merasa lebih aman sebelum mengambil keputusan.

Kedua contoh di atas menunjukkan satu pola yang sama: website adalah penentu kepercayaan di awal interaksi. Media sosial membantu awareness, tetapi keputusan hampir selalu mengarah pada “perlu bukti resmi” dan website memenuhi kebutuhan itu.

Bagaimana Website Mendukung Pertumbuhan Jangka Panjang

Website bukan hanya alat promosi, tetapi fondasi yang membantu bisnis bertumbuh secara konsisten. Berikut beberapa aspek yang membuat website memberikan dampak jangka panjang bagi UMKM, personal brand, maupun bisnis jasa.

1. Membangun Posisi Brand yang Lebih Kuat

Website memberi ruang bagi bisnis untuk menampilkan identitas secara lengkap, mulai dari cerita brand, nilai yang dipegang, hingga kualitas layanan. Konsumen yang mengunjungi website dapat merasakan profesionalitas yang tidak bisa ditampilkan sepenuhnya di media sosial.

Semakin kuat identitas brand, semakin mudah bisnis memenangkan kepercayaan dan membedakan diri dari kompetitor.

2. Menjadi Fondasi Digital Marketing dan SEO

Semua aktivitas pemasaran digital pada dasarnya membutuhkan “rumah utama”, dan website adalah pusatnya.

Website memungkinkan bisnis:

  • Muncul di hasil pencarian Google (SEO)
  • Menulis artikel edukasi untuk menarik traffic organik
  • Mengintegrasikan iklan berbayar seperti Google Ads atau Meta Ads
  • Melakukan retargeting secara efektif

Tanpa website, potensi pemasaran digital menjadi terbatas dan tidak terukur.

3. Memperbaiki Customer Experience Secara Menyeluruh

Website dapat membantu mengurangi beban komunikasi manual, karena pelanggan bisa menemukan informasi sendiri.

Contohnya:

  • Jam operasional
  • Harga atau katalog
  • Portofolio
  • FAQ
  • Form pemesanan atau konsultasi

Informasi yang lengkap memudahkan pelanggan mengambil keputusan tanpa harus menunggu respons chat.

4. Membantu Pengambilan Keputusan dengan Analitik

Website memberikan data yang tidak bisa didapat hanya dari media sosial, seperti:

  • Jumlah kunjungan
  • Halaman yang paling banyak dilihat
  • Sumber trafik
  • Perilaku pengunjung di dalam website

Data ini membantu bisnis memahami apa yang diminati pelanggan dan strategi apa yang perlu diperkuat.

5. Aset Digital yang Stabil dan Tidak Tergantung Algoritma

Platform media sosial dapat berubah sewaktu-waktu, baik dari segi algoritma, fitur, bahkan risiko pemblokiran akun. Website memberikan stabilitas karena sepenuhnya berada dalam kendali pemilik bisnis. Konten tidak akan hilang dan bisa selalu diperbarui sesuai kebutuhan.

Kapan Bisnis Harus Mulai Membuat Website?

Tidak semua bisnis merasa perlu website sejak hari pertama. Namun ada beberapa tanda jelas bahwa bisnis sudah memasuki tahap di mana website bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Berikut indikator yang paling umum terjadi yaitu:

  1. Ketika Pelanggan Mulai Mencari Informasi yang Lebih Lengkap
    Jika pelanggan sering bertanya hal yang sama, lokasi, harga, layanan, portofolio, maka website dapat menghemat waktu sekaligus meningkatkan kualitas informasi. Website menjadi pusat referensi yang bisa diakses kapan saja.
  2. Saat Ingin Terlihat Lebih Profesional dan Kredibel
    Media sosial saja sering membuat bisnis tampak “sementara”. Ketika Anda ingin naik kelas dan membangun kepercayaan jangka panjang, website berperan sebagai identitas resmi yang memperkuat citra brand.
  3. Ketika Anda Mulai Beriklan atau Meningkatkan Aktivitas Marketing
    Iklan digital akan jauh lebih efektif jika diarahkan ke website, bukan hanya ke DM media sosial. Website memberikan ruang yang lebih lengkap untuk menjelaskan produk atau jasa, serta memudahkan calon pelanggan melakukan tindakan (CTA).
  4. Ketika Bisnis Mulai Bertumbuh dan Membutuhkan Alur Kerja yang Lebih Rapi
    Website membantu mengatur informasi, menerima order, mengumpulkan leads, dan melakukan edukasi pelanggan. Ini penting bagi bisnis yang ingin berkembang tanpa bergantung pada chat manual.
  5. Ketika Kompetitor Sudah Lebih Dulu Punya Website
    Jika kompetitor sudah punya website, mereka terlihat lebih profesional, lebih mudah ditemukan di Google, dan lebih dipercaya. Tidak memiliki website membuat bisnis terlihat tertinggal di mata calon pelanggan.
  6. Ketika Anda Ingin Membangun Reputasi Jangka Panjang
    Website adalah aset digital yang dapat terus diperbarui dan tumbuh bersama bisnis. Ketika Anda sudah berpikir untuk membuat brand lebih dikenal, diingat, dan dipercaya, maka inilah saatnya membuat website.

Penutup

Melihat data dan perubahan perilaku masyarakat Indonesia, jelas bahwa website bukan lagi sekadar fitur tambahan. Dengan lebih dari 80% penduduk sudah online dan sebagian besar menghabiskan waktunya di smartphone, konsumen sekarang menilai kredibilitas bisnis melalui kehadiran digitalnya. Mereka ingin informasi yang lengkap, identitas yang jelas, dan bukti bahwa sebuah bisnis benar-benar bisa dipercaya.

Website memberikan semua itu. Ia menjadi pusat informasi resmi, dasar untuk strategi pemasaran digital, dan aset jangka panjang yang dapat terus dikembangkan tanpa bergantung pada algoritma platform lain. Dalam ekosistem digital yang kompetitif, bisnis yang memiliki website selalu berada selangkah lebih depan, lebih mudah ditemukan, lebih meyakinkan, dan lebih siap tumbuh.

Jika Anda ingin mulai membangun website yang rapi, Dewatara Creative membantu UMKM, personal brand, dan bisnis jasa membangun website profesional yang mudah digunakan, cepat diakses, dan siap mendukung pertumbuhan jangka panjang. Jika Anda ingin memulai atau meningkatkan kehadiran digital bisnis, Anda dapat menghubungi kami untuk mendapatkan solusi website yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan usaha Anda.

Artikel Terkait